Ingin Tahu CCTV Headline Animator

Saturday, January 8, 2011

Penggunaan Sidik Jari pada Kontrol Akses

Tentu sudah sering kita melihat di kantor-kantor saat ini telah menggunakan alat kontrol akses berupa sidik jari baik hanya untuk membuka pintu atau sebagai absen karyawan. 
Sidik jari merupakan sesuatu yang bersifat unik dan pribadi sehingga tidak mungkin ada yang sama pada setiap individu. Ada tiga jenis sidik jari yaitu Whorl (lingkaran), Loop (sangkutan) dan Arch (busur). 
Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada. Dengan kondisi tersebut maka penggunaan sidik jari pada kontrol akses menjadikannya sebagai salah satu identifikasi yang lebih aman.


Apa saja yang harus anda ketahui tentang sistem sidik jari. Sistem sidik jari sesungguhnya 'membaca' guratan-guratan pada sidik jari anda dan diberi tanda khusus sebagai point entry pengenalannya. Perhatikan titik-titik yang muncul pada template sidik jari yang berhasil dibaca melalui sensor. Itulah entry point pengenalan alur sidik jarinya. Apabila seseorang tidak menempatkan jarinya pada posisinya yang pas maka sensor sidik jari akan gagal membaca.

Umumnya sistem sidik jari membutuhkan 2 macam template sidik jari untuk satu orang. Agar sidik jari seseorang tersebut terbaca sempurna direkomendasikan jari tangan yang didaftarkan adalah jari tangan telunjuk dan tengah (yang ditandai dengan lingkaran biru) dan atur posisi jarinya secara tepat di atas sensor. Biasakan jari telunjuk sebagai primary key dan jari tengah sebagai secondary key.


Dengan mengikuti prosedur yang sesuai maka penggunaan sidik jari tentu akan lebih nyaman dan mengurangi keluhan pengguna akibat kegagalan verifikasi jari.

No comments:

Post a Comment