Mengonsumsi gula berlebih dapat memengaruhi kesehatan lebih dari yang kita kira, loh!
Banyak yang bilang kalau setelah
makan atau minum yang manis-manis bisa bikin mood jadi happy. Memang benar,
tapi efek itu hanya sementara. Nyatanya kalau kita terlalu sering mengonsumsi
gula justru bisa memicu banyak masalah kesehatan. Mulai dari kecemasan, naiknya
berat badan, hingga gangguan tidur.
Nah, daripada terus-terusan
mengandalkan yang manis-manis untuk merasa “baik-baik aja”, yuk coba pahami
dulu apa saja dampak dari konsumsi gula yang berlebihan, dan kenapa mulai cut
sugar bisa jadi salah satu bentuk investasi kesehatan kita kedepannya.
Berikut dampak negatif dari konsumsi
gula berlebih :
1. Konsumsi gula berlebih berkaitan
dengan depresi
Mengonsumsi makanan manis memang
bisa meningkatkan mood, tetapi efek “happy” dari gula hanya bersifat
sementara. Hal ini dikarenakan gula cepat meningkatkan kadar glukosa darah,
yang memberi lonjakan energi. Selain itu, gula merangsang otak untuk melepaskan
dopamin, zat kimia di otak yang berperan dalam menciptakan rasa senang.
Namun setelah efek tersebut mereda, kadar gula darah akan turun secara drastis (sugar
crash) yang mengakibatkan kita jadi sulit konsentrasi, mudah lelah, hingga
cemas. Jika dikonsumsi secara terus-menerus, gula dapat menyebabkan peradangan
dalam tubuh dan otak, ini terbukti berpengaruh besar terhadap kesehatan mental.
2. Obesitas
Gula — terutama dalam bentuk
fruktosa buatan seperti high fructose corn syrup (HFCS), yang banyak
ditemukan dalam minuman manis diproses dengan cepat oleh hati dan jantung,
ketika dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan penumpukan lemak di tubuh,
terutama di area perut. Inilah yang menjadi salah satu kontributor utama
obesitas. Selain itu, Gula juga dapat menganggu kerja hormon insulin yang
berperan penting dalam mengatur berat badan dan kadar gula darah.
3. Jerawat & masalah kulit
Kebanyakan makan yang manis-manis
bisa membuat kondisi kulit makin rewel! Asupan gula yang tinggi memicu
peningkatan kadar insulin dalam tubuh. Nah, insulin ini dapat merangsang
produksi minyak (sebum) berlebih di kulit. Minyak berlebih ini menjebak
sel-sel kulit mati di dalam pori-pori, yang membuat jerawat lebih mudah muncul.
Dan gak cuma itu aja, kelebihan gula juga bisa bikin kulit cepat menua.
Dikarenakan gula dapat merusak kolagen, sehingga membuat kulit jadi tampak
lebih kusam dan kurang elastis.
4. Resiko penyakit kronis
Bukan hanya bikin berat badan naik,
asupan gula yang tinggi juga bisa jadi pemicu berbagai penyakit serius. Saat
kadar gula darah terus tinggi, tubuh bisa mengalami resistensi insulin—yaitu
suatu kondisi ketika tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik, sehingga
gula sulit diproses dan mengakibatkan penumpukan di dalam darah. Kalau ini
dibarkan, bisa berkembang menjadi Diabetes Melitus tipe 2. Gak berhenti disitu,
konsumsi gula berlebih juga dikaitkan dengan risiko penyakit lainnya seperti
penyakit lemak hati (NAFLD) bahkan kanker.
5. Gangguan tidur
Susah
tidur? Bisa jadi kamu terlalu banyak mengonsumsi gula, terutama pada sore atau
malam hari. Gula bisa bikin kadar energi naik-turun nggak stabil. Yang bikin
tubuh jadi gelisah dan membuat sulit masuk ke fase tidur nyenyak. Selain itu,
lonjakan gula darah juga memengaruhi hormon tidur, seperti melatonin.
Dengan mulai mengurangi asupan manis, bisa memperbaiki kualitas tidurmu.
Setelah
mengetahui dampak-dampak diatas, mungkin kamu berpikir “Kalau begitu, harus
berhenti gula sama sekali?”
Tenang,
nggak harus langsung menghilangkan semua gula dari hidupmu. Yang terpenting
adalah mulai menerapkan konsep cut sugar, yaitu dengan mengurangi asupan
gula tambahan dalam makanan dan minuman sehari-hari. Dengan cut sugar, membuat
kita lebih sadar akan apa yang kita konsumsi. Perlu diingat kalau tujuan
utamanya yaitu bukan jadi “anti gula”, tetapi belajar mengontrol asupan agar
tubuh tetap seimbang dan sehat.
Tips
sederhana untuk mulai cut sugar:
1.
Memerhatikan label
makanan & minuman
Langkah
awal untuk memulai cut sugar simple banget: biasakan membaca label kemasan!
Tanpa
kita sadari ternyata banyak makanan dan minuman olahan yang mengandung gula
tersembunyi. Terkadang makanan yang terlihat “sehat” seperti granola atau
yogurt biasanya juga mengandung tinggi gula. Dengan membaca label kamu bisa
tahu berapa banyak gula dalam satu porsi dan mengenali nama-nama lain dari gula
seperti fruktosa, glukosa, sirup
jagung, dan lainnya.
2.
Pilih alternatif yang
lebih sehat
Kamu
nggak harus langsung berhenti total dari rasa manis. Bisa dimulai dari
mengganti gula pasir dengan alternatif yang lebih sehat, seperti madu, stevia,
atau gua kelapa. Meskipun lebih alami, kamu harus tetap membatasi konsumsinya.
3.
Kurangi minuman manis
Tanpa
sadar, minuman manis bisa jadi penyumbang gula paling besar dalam sehari. Teh
manis, boba, soda, mengandung lebih dari 20-30 gram gula dalam satu sajian!
Coba pelan-pelan kurangi dengan minum teh hijau, air putih, atau bagi kalian
yang tetap mau minum ada perasa bisa juga membuat infused water dengan
irisan lemon, mint, atau buah favoritmu.
4.
Ubah cemilanmu dengan
pilihan sehat
Ngemil
gak harus selalu manis! Daripada makan kue, cokelat, donat, cobalah ganti
dengan pilihan yang lebih ramah tubuh seperti buah-buahan, yogurt rendah gula,
edamame. Selain membuat tubuh lebih sehat, cemilan seperti ini juga bikin
kenyang lebih lama.
So,
are you ready to cut sugar?
Yuk,
mulai sekarang lebih waspada dengan asupan gula harian. Mengurangi bukan
berarti harus kehilangan kenikmatan, tetapi belajar mengenali sinyal tubuh dan
memilih yang baik untuk diri sendiri.
Memang
tidak mudah, butuh proses dan komitmen yang kuat. Tapi dengan memulai dari
langkah kecil yang konsisten, kamu bisa menciptakan perubahan besar untuk
kesehatan di masa depan.
AYO MASUK STIKES!!!
No comments:
Post a Comment